(Contoh sangat sederhana rencana penelitian tugas akhir S1 bidang korosi)
KEGAGALAN KOROSI PADA MATERIAL BAJA GALVANIS MELALUI PENGUJIAN KABUT GARAM
Metodologi Penelitian
Prosedur kegiatan penelitian dibagi tiga langkah antara lain
- Preparasi Benda Uji
- Pengujian Kabut Garam
- Pengujian komposisi permukaan benda uji
- Evaluasi Hasil Pengujian
Preparasi Benda Uji
- Benda uji berupa pelat dengan ketebalan logam dasar 1 mm dipotong dengan Jig Saw. Ukuran sampel berkisar 5 cm x 10 cm
- Benda uji dibersihkan dari kotoran, lemak dan debu dari permukaan lapisan seng dengan menggunakan campuran 150 mL amonium hidroksida (NH4OH) dan aqua regia hingga 1000 mL.
- Sisi permukaan sampel ditutup dengan cairan lapisan plastik agar tidak ada perambatan karat di sisi permukaan sampel
Pengujian Kabut Garam
- Pengujian Kabut garam memakai standar ASTM B 117-97 dengan modifikasi konsentrasi larutan 3wt% dan 5 wt% NaCl. Langkah-langkah persiapan alat uji kabut garam antara lain :
- Posisikan sampel pelat hingga 300 terhadap garis vertial dan ditempatkan pada rak-rak yang terbuat dari fiberglass.
- Siapkan larutan uji sodium klorida (NaCl) berkisar 3 wt% dan 5 wt%.
- Temperatur uji dijaga 350C (950F) dengan pH 6,6 dan tekanan ke nozzle antara 69 – 172 Kpa/m2.
- Waktu ekpos sampel uji 24,48,72 dan 96 jam secara periodik
- Setiap Interval uji diambil untuk difoto secara makro setelah dibersihkan dari garam dan hasil karat.
Pengujian Scanning electron Microscope di permukaan karat benda uji
SEM digunakan untuk melihat topografi kerusakan akibat proses korosi di permukaan benda uji dengan perbesaran 50, 100, 1500. Observasi penyebaran unsur-unsur di permukaan sampel dilakukan dengan metode Energy Dispersive Spectrometer (EDS) dan Mapping area.
Evaluasi Pengujian
Salah satu standar evaluasi pengujian kabut garam yang digunakan yaitu ASTM D 1654-79a.
- Sampel setiap interval uji dibersihkan dangan air mengalir dan dibersihkan.
- Dibuat grid dalam bentuk kotak-kotak bujur sangkar disesuaikan dengan ukuran sampel dengan kertas plastik transparan. Perhitungan dilakukan pada daerah yang terkena korosi sehingga mendaptkan prosentase kerusakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar