Senin, 18 Februari 2008

[INFO] Sensitasi pada Material Stainless steel tipe austenitik

Rekan-rekan sekalian

Apakah terminologi dari peristiwa sensitasi itu, Sensitasi merupakan peristiwa lepasnya atau pergerakan atom-atom kromium dibutir ke batas butir menyebabkan terbentuknya senyawa baru kromium karbida (Cr23C6) kemudian diperparah lagi dengan adanya larutan sekitarnya yang korosif misalnya. H2SO4, HCl, MgCl2, HNO3 dsb.

Saya ambil contoh umum, Baja Stainless steel tipe austenitik 304 atau juga 316 yang beroperasi pada temperatur 450-850 derajat celcius). Faktor waktu penahanan (holding time) pada range tersebut akan mengalami perubahan struktur-mikro di daerah batas butir terbentuk kromium karbida.

Akibat area sekitar batas butir mengalami penurunan kadar kromium/Cr (Cr depleted area) sehingga didaerah tersebut rentan terjadi serangan korosi (sensitasi). Dalam pengoperasian akan mengalami kegagalan intergranular corrosion crack. Kegagalan ini dapat terasa dengan menempatkan parameter temperatur, beban konstan, konsentrasi larutan korosif dsb.

Kemudian bagaimana cara umum penanganan masalah ini :
1. Kalian dapat menggunakan baja stainless steel dengan kadar karbon (C) lebih rendah mis. AISI 304L atau AISI 316L

2. Kalian juga dapat menggunakan baja stainless steel yang menfandung unsur-unsur penstabil karbida (Ti,Nb dsb) misalnya. AISI 347 atau AISI 321.

Itu sekilas dari apa arti sensitasi tersebut, satu lagi rekan semua untuk melihat secara visual kromium karbida tersebut, rekan bisa menguji dengan standar uji umum/klasik di ASTM A-262

Terima kasih,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan rekan-rekan pemerhati bidang material logam,manufaktur dan korosi untuk komentarnya.Kurang jelas hub saja di :
E-mail : gada001@lipi.go.id
HP : 08151636652