Rabu, 07 November 2007

[ArtikelBAHAYA KOROSI DI JERUJI SEPEDA MOTOR AKIBAT TERGORESNYA LAPISAN SENG

PERHATIAN BAHAYA KOROSI DI JERUJI SEPEDA MOTOR AKIBAT TERGORESNYA LAPISAN SENG DILINGKUNGAN KLORIDA

Semua proses alur produksi komponen kendaraan bermotor seperti proses pemilihan bahan baku, manufaktur, finishing, packaging dan shipping tidak luput terjadinya suatu kegagalan korosi. Ketahanan material terhadap korosi tergantung dari berbagai faktor antara lain elektrokimia, metalurgi, sifat kimia fisika dan termodinamika [1]. Salah satu komponen terpenting dari sebuah kendaraan bermotor roda dua yaitu jeruji (spoke). Jeruji berfungsi sebagai penghubung antara komponen velg dan brake drum. Komponen jeruji dibuat melalui proses manufaktur rod. Logam dasarnya berupa baja karbon rendah. Logam tersebut dilapisi oleh logam seng. Dalam penggunaan kendaraan otomotif tidak luput dari pengaruh lingkungan sekitar. Lapisan coating di permukaan logam bertujuan untuk memisahkan lingkungan sekitar dari logam, maupun untuk mengendalikan lingkungan mikro pada permukaan logam [2].

Fungsi lapis lindung logam adalah memberikan lapisan yang mengubah sifat dari logam tersebut. Salah satu sifat logam berupa sifat ketahanan korosi. Logam komersial yang banyak digunakan di industri, struktur atau alat-alat yang digunakan di luar ruangan umumnya baja lapis lindung seng (galvanized steel). Baja tersebut mempunyai sifat permesinan baik, sifat baik saat pembentukan dingin Pembuatan lapisan seng menggunakan metode pencelupan panas (hot dipping). Proses tersebut dilakukan dengan mencelupkan benda yang akan dilindungi ke dalam cairan panas logam pelindung. Cara ini dinamakan galvanizing karena bahan pelindung utama seng. Seng bersifat anodik (E0= +0,76V SHE) dibandingkan logam dasarnya besi (E0= +0,44 V SHE) sehingga lapisan seng tersebut sebagai pelindung logam dasar dari lingkungan korosif. Lapisan seng secara elektrokimia melindungi logam dasar baja. Saat seng dipasangkan ke logam dasar baja, baja akan terpolarisasi potensial sehingga menjadi sifat katodik sedangkan seng bersifat anodik. Proses tersebut terjadi saat kerusakan lapisan seng akibat proses mekanik, handling atau kimia.

Goresan –goresan (anak panah putih) ini diprediksi sebagai inisiasi area yang akan membentuk sel korosi dengan komponen antara lain :

v Anoda (logam seng)

v Katoda (logam dasar baja)

v Elektrolit (udara/uap basah air laut)

Pada Gambar 8 terlihat produk karat hasil reaksi elektrokimia. Di bawah produk karat semua lapisan seng telah hilang dan hanya logam dasar Fe saja. Reaksi penipisan lapisan seng terjadi di dalam lingkungan elektrolit terlihat pada reaksi kimia di bawah ini

Zn + 2H2O à Zn(OH)2 + H2


Pengujian EPMA (ElectroProbe Microanalyzer) pada Gambar 10 memperlihatkan mapping area adanya daerah mengandung klorida secara kualitatif. Indikasi dini bahwa ion klorida memberikan efek merusak terhadap lapisan seng jika lapisan tersebut tergores saat handling,pengerjaan atau shipping



Sumber :
(kutipan unpublished paper dari gadang priyotomo)










Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan rekan-rekan pemerhati bidang material logam,manufaktur dan korosi untuk komentarnya.Kurang jelas hub saja di :
E-mail : gada001@lipi.go.id
HP : 08151636652