Tunjangan kinerja Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) paling rendah Grade 1 sebesar Rp1.968.000,- dan paling tinggi grade 17 sebesar Rp26.324.000,-
jualan
SELAMAT DATANG DI BLOGGER MATERIAL & E-BOOK
Selamat datang rekan-rekan blogger dan pemerhati bidang material dan logam.
Website ini berisi semua hal yang berhubungan dengan material dan logam. Saya menyediakan informasi E-book khusus material dan logam yang cocok bagi para mahasiswa, dosen,peneliti dan pemerhati.
Khususnya rekan-rekan yang bekerja di Industri, riset dan development yang berhubungan dengan produk logam dan manufaktur serta korosi jika ada troubleshooting atau masalahteknis "Jangan segan-segan" untuk kontak saya.
Mohon melalui kontak e-mail saja, Insya Allah akan direspons
Dr. Eng. Gadang Priyotomo, ST, M.Si.
(Peneliti Material & Korosi)
Puslit Metalurgi dan Material (P2M2) -LIPI
Kawasan PUSPIPTEK Gd.474 Serpong Tangerang Selatan Banten Indonesia
HP. 0858-8863-6002
Website ini berisi semua hal yang berhubungan dengan material dan logam. Saya menyediakan informasi E-book khusus material dan logam yang cocok bagi para mahasiswa, dosen,peneliti dan pemerhati.
Khususnya rekan-rekan yang bekerja di Industri, riset dan development yang berhubungan dengan produk logam dan manufaktur serta korosi jika ada troubleshooting atau masalahteknis "Jangan segan-segan" untuk kontak saya.
Mohon melalui kontak e-mail saja, Insya Allah akan direspons
Dr. Eng. Gadang Priyotomo, ST, M.Si.
(Peneliti Material & Korosi)
Puslit Metalurgi dan Material (P2M2) -LIPI
Kawasan PUSPIPTEK Gd.474 Serpong Tangerang Selatan Banten Indonesia
HP. 0858-8863-6002
Pin. BB : 7ED20F5E
E-mail : gadangp@gmail.com atau onlinemtrl@gmail.com
Sabtu, 19 Desember 2015
Metode prediksi Korosi retak tegang (SCC) hanya ada di tiga negara ( Jepang, Kuwait dan Indonesia)
Metode prediksi korosi retak tegang ( Stress Corrosion Cracking) dengan alat Constant Load hanya ada tiga institusi di tiga negara antara lain :
- Osaka Prefecture University : Founder metode prediksi adalah Prof.[Ret] Rokuro NISHIMURA
- Kuwait University : Prof. Dr. Prof. Dr. Osama Mahmoud Alyousif
- Pusat Penelitian Metalurgi & Material-LIPI : Dr. Eng. Gadang Priyotomo
Gambar 1. Alat korosi retak tegang (SCC) yang ada di Pusat Penelitian Metalurgi & Material LIPI Serpong Tangerang Selatan Banten
Melalui persamaan yang dibuat Log lss = a log tf - b, memberikan informasi prediksi waktu patah dengan hanya melihat nilai nilai lss di daerah yang didominasi oleh SCC dibandingkan dengan dengan daerah yang didominasi mekanik dan korosi.
Ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, silahkan hubungi moderator di gadangp@gmail.com
Kamis, 11 Juni 2015
Larutan SPOT TEST identifikasi logam stainless steel seri 304 dan 316 melalui warna
Penulis telah berhasil membuat prototype A-2, merupakan pengembangan prototype A-1 yang telah dikomersialkan, berupa larutan deteksi stainless steel seri 304 dan 316. Pengujian kualitatif dengan melihat visual warna, dimana warna MERAH mengindikasikan logam stainless steel seri 316 dan warna hijau pudar mengindikasikan logam stainless steel seri 304.
Pembuatan prototype ini, bertujuan untuk membantu para Usaha Kecil dan Menengah yang bergerak di bidang manufaktur dan sebagainya untuk menverifikasi secara cepat produk yang dibeli, tanpa harus menverifikasikan ke lembaga Uji.
Kadang para pengusaha UKM dan sebagainya merasa ragu akan produk yang dibeli, apakah stainless steel 304 atau 316, dikarenakan secara visual, dua logam tersebut sama dan identik.
TERTARIK........????????, silahkan kontak Penulis Blog ini
Kamis, 04 Juni 2015
Peneliti di Indonesia merupakan 1/2 relawan............
Mari kita telaah arti Peneliti versi wikipedia : individu-individu yang melakukan penelitian (meneliti) dengan menggunakan metode ilmiah. Seorang peneliti, bisa jadi adalah seorang ahli pada satu bidang atau lebih dalam ilmu pengetahuan. Sedangkan arti Relawan versi http://heartsofvolunteers.blogspot.com : Relawan adalah orang yang tanpa dibayar menyediakan waktunya untuk mencapai tujuan organisasi, dengan tanggung-jawab yang besar atau terbatas, tanpa atau dengan sedikit latihan khusus, tetapi dapat pula dengan latihan yang sangat intensif dalam bidang tertentu, untuk bekerja sukarela membantu tenaga profesional.
Kemudian pertanyaan kita bersama..., apa persamaan dengan Peneliti dan Relawan..??. Ohh..tentu ada. [1}. Mereka sama-sama profesional dibidangnya ; [2] Mereka sama-sama bertanggung jawab bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.
Kemudian..ada pertanyaan kembali, apa perbedaan antara Peneliti dan Relawan..??, Oh jelas ada..[1]. Peneliti bekerja mendapatkan salary setiap bulan, Relawan bekerja tidak mendapatkan salary apa-apa
Di sisi lain, dana riset di Indonesia masih berada di bawah nilai 1% APBN. Alokasi dana riset di APBN, kisaran 0,08% atau sekira Rp20 triliun pertahunnya. Jelas belum ideal jika ingin pengembangan dunia riset di Tanah Air tumbuh dengan baik. Namun Para Peneliti dituntut lebih tidak hanya memberikan output makalah nasional/internasional, paten dan prototipe, namun menjawab tantangan atau sebagai solusi masalah-masalah di masyarakat dan industri walaupun dana penelitian terbatas.
Lebih lanjut lagi, walaupun dana penelitian digelontorkan sebesar-besarnya dari pemerintah, namun tidak serta merta para peneliti "sumeringah" untuk menyambut tantangan tersebut. Hanya sekedar memenuhi "kewajiban" & "tupoksi" dan bukan dilevel "kebutuhan". Dana penelitian lewat begitu saja...,digunakan, dan selesai dalam satu tahun tanpa terasa. Artinya..berapapun nilai kegiatan 100,200,800 juta misalnya, tetap kita mendapatkan full salary yang "segitu-gitu" aja.
Ya..peneliti itu seperti 1/2 relawan. Dituntut bekerja secara profesional, dengan pendidikan setingginya,selalu tegar dan sabar jika ada pemotongan anggaran secara tiba-tiba ditengah penelitian namun masih kurang wajar dari "apresiasi" pemerintah. Sehingga diharap maklum jika para Peneliti masih :
* Mengharapkan "sisa-sisa" perjalanan dinas
* Masih "side job" di sela-sela pekerjaan sebagai peneliti.
* Mengembangkan keprofesional suatu bidang di luar kantor menjadi misalnya konsultan lepas dsb.
* Sudah mulai "JENUH" dengan rutinitas penelitian karena mulai ketatnya aturan-aturan anggaran, tuntutan lebih output & outcome dan kakunya mobilitas peneliti ke industri atau masyarakat.
Itu kenyataan di lapangan, jangan menutup mata, telinga dan hati. Namun bagaimana pemerintah bisa meng-apresiasikan lebih kepada Peneliti agar tidak jadi 1/2 relawan.
Saya sebagai Blogger, hanya menghela nafas selebar-lebarnya, mudah-mudahan lebih baik lagi.
Kemudian pertanyaan kita bersama..., apa persamaan dengan Peneliti dan Relawan..??. Ohh..tentu ada. [1}. Mereka sama-sama profesional dibidangnya ; [2] Mereka sama-sama bertanggung jawab bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.
Kemudian..ada pertanyaan kembali, apa perbedaan antara Peneliti dan Relawan..??, Oh jelas ada..[1]. Peneliti bekerja mendapatkan salary setiap bulan, Relawan bekerja tidak mendapatkan salary apa-apa
Di sisi lain, dana riset di Indonesia masih berada di bawah nilai 1% APBN. Alokasi dana riset di APBN, kisaran 0,08% atau sekira Rp20 triliun pertahunnya. Jelas belum ideal jika ingin pengembangan dunia riset di Tanah Air tumbuh dengan baik. Namun Para Peneliti dituntut lebih tidak hanya memberikan output makalah nasional/internasional, paten dan prototipe, namun menjawab tantangan atau sebagai solusi masalah-masalah di masyarakat dan industri walaupun dana penelitian terbatas.
Lebih lanjut lagi, walaupun dana penelitian digelontorkan sebesar-besarnya dari pemerintah, namun tidak serta merta para peneliti "sumeringah" untuk menyambut tantangan tersebut. Hanya sekedar memenuhi "kewajiban" & "tupoksi" dan bukan dilevel "kebutuhan". Dana penelitian lewat begitu saja...,digunakan, dan selesai dalam satu tahun tanpa terasa. Artinya..berapapun nilai kegiatan 100,200,800 juta misalnya, tetap kita mendapatkan full salary yang "segitu-gitu" aja.
Ya..peneliti itu seperti 1/2 relawan. Dituntut bekerja secara profesional, dengan pendidikan setingginya,selalu tegar dan sabar jika ada pemotongan anggaran secara tiba-tiba ditengah penelitian namun masih kurang wajar dari "apresiasi" pemerintah. Sehingga diharap maklum jika para Peneliti masih :
* Mengharapkan "sisa-sisa" perjalanan dinas
* Masih "side job" di sela-sela pekerjaan sebagai peneliti.
* Mengembangkan keprofesional suatu bidang di luar kantor menjadi misalnya konsultan lepas dsb.
* Sudah mulai "JENUH" dengan rutinitas penelitian karena mulai ketatnya aturan-aturan anggaran, tuntutan lebih output & outcome dan kakunya mobilitas peneliti ke industri atau masyarakat.
Itu kenyataan di lapangan, jangan menutup mata, telinga dan hati. Namun bagaimana pemerintah bisa meng-apresiasikan lebih kepada Peneliti agar tidak jadi 1/2 relawan.
Saya sebagai Blogger, hanya menghela nafas selebar-lebarnya, mudah-mudahan lebih baik lagi.
Minggu, 03 Mei 2015
BUKU PRAKTIS KOROSI DAN LOGAM UNTUK MAHASISWA
BUKU PRAKTIS KOROSI DAN LOGAM UNTUK MAHASISWA
0 Colour Pages & 148 B/W Pages
Kategori: Sains & Teknologi
Harga: Rp 45000
Buku ini diperuntukan bagi para siswa atau mahasiswa yang ingin mengenal pertama kali tentang ilmu korosi dan logam. Banyak buku-buku literatur tentang ilmu tersebut, namun dalam bahasa inggris. Sehingga banyak para mahasiswa/i yang enggan untuk mempelajari atau mengenail karena kendala tersebut.
Isi dari buku ini adalah (1). Pemahaman ilmu korosi secara umum dan mudah dimengerti ; (2) Rangkuman istilah-istilah dalam ilmu korosi dan logam umum sehingga para mahasiswa dapat mengerti istilah-istilah keteknikan khususnya bidang ilmu ini (3). Tabel-tabel penting perhitungan -perhitungan, cara membersihkan spesimen karat dan lain sebagainya kemudian adanya tabel-tabel konversi satuan ukur.
http://www.nulisbuku.com/books/view_book/7073/buku-praktis-korosi-dan-logam-untuk-mahasiswa
Minggu, 26 April 2015
Kamis, 23 April 2015
Uji cairan (SPOT TEST) untuk identifikasi logam stainless steel buatan INDONESIA
Spot test secara kimia untuk mengindetifikasi cepat secara kualitatif tipe dari stainless steel. Metode yang sangat cepat dan mudah bagi para aplikator antara lain pengusaha Furniture (mebel), pengusaha besi bekas, dll.
Stainless steel yang kurang baik, mudah terkorosi seperti seri 2XX dapat diidentifikasi dengan mudah dengan hasil warna MERAH BATA dibawah 1 menit sedangkan stainless steel yang baik seri 3XX, tidak mudah terkorosi, tidak menghasilkan warna apa-apa
Produk spot test ini biasanya diimpor dari negara CINA, namun kami bisa memproduksi sendiri dengan kualitas yang sama dengan merek GP.
Produk anak bangsa INDONESIA, dapat dipesan...
Hubungi :
Gadang Priyotomo
HP. 085-888-63-6002
E-mail : gadangp@gmail.com
Minggu, 22 Maret 2015
Pada hari Senin, 2 Februari 2015 Puslitbang Jalan dan Jembatan mendapat
kunjungan dari Tim Puslit Metalurgi dan Material dan Puslit Oseanografi
LIPI. Kunjungan ini merupakan langkah awal dilaksanakannya kerjasama
dalam “Advances in Marine Antifouling Coatings and Technology”.
Gadang Priyotomo salah seorang perwakilan LIPI mengatakan riset yang
sedang dilakukan tim LIPI adalah pembuatan cat anti fouling yang
merupakan cat anti korosi yang dapat mencegah pengotoran dalam hal ini
adalah tiang pancang jembatan untuk mencegah penempelan biota laut.
Gadang menuturkan Ruang Wilayah Penelitian LIPI akan dilaksanakan di tiga lokasi yaitu Muara Baru – Jakarta, Jembatan Suramadu – Surabaya Madura dan Tol Mandara – Bali. Lebih lanjut menurut Gadang, road map riset tersebut akan berlangsung selama lima tahun mulai dari tahun 2015 s/d 2019. Pada tahun 2015 ini, LIPI akan melakukan karakterisasi cat antifouling komersial yang mengandung biosida Cu di pasaran, melakukan karakterisasi sifat mekanik laju pelepasan C, melakukan presentase fouling film di lab dan lapangan dan Identifikasi jenis fouling.
Puslitbang Jalan dan Jembatan yang dalam hal ini dikerjakan oleh tim dari Balai Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan tahun 2015 ini akan melakukan identifikasi masalah dan melakukan pemetaan tiang pancang serta pemetaan jenis biota laut dari tiap lokasi penelitian atau biota laut di beberapa lokasi lain di Indonesia.
Menurut Kepala Balai Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan Setyo Hardono, ruang wilayah penelitian tidak akan terfokus pada biota laut di sekitar lokasi Jembatan Suramadu dan Bali Tol Mandara saja tetapi akan dilaksanakan di lokasi seperti Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara dimana biota lautnya beragam.
Selanjutnya, Puslitbang Jalan dan Jembatan dan Puslit Metalurgi dan Material dibantu oleh Puslit Oseanografi LIPI akan membuat Perjanjian Kerjasama (PKS) terkait dengan hal tersebut diatas. (TM)
Sumber berita : http://www.pusjatan.pu.go.id/index.php/en/news/item/360-kerjasama-dengan-pusat-penelitian-metalurgi-dan-oseanografi-lipi
Gadang menuturkan Ruang Wilayah Penelitian LIPI akan dilaksanakan di tiga lokasi yaitu Muara Baru – Jakarta, Jembatan Suramadu – Surabaya Madura dan Tol Mandara – Bali. Lebih lanjut menurut Gadang, road map riset tersebut akan berlangsung selama lima tahun mulai dari tahun 2015 s/d 2019. Pada tahun 2015 ini, LIPI akan melakukan karakterisasi cat antifouling komersial yang mengandung biosida Cu di pasaran, melakukan karakterisasi sifat mekanik laju pelepasan C, melakukan presentase fouling film di lab dan lapangan dan Identifikasi jenis fouling.
Puslitbang Jalan dan Jembatan yang dalam hal ini dikerjakan oleh tim dari Balai Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan tahun 2015 ini akan melakukan identifikasi masalah dan melakukan pemetaan tiang pancang serta pemetaan jenis biota laut dari tiap lokasi penelitian atau biota laut di beberapa lokasi lain di Indonesia.
Menurut Kepala Balai Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan Setyo Hardono, ruang wilayah penelitian tidak akan terfokus pada biota laut di sekitar lokasi Jembatan Suramadu dan Bali Tol Mandara saja tetapi akan dilaksanakan di lokasi seperti Jembatan Pulau Balang yang menghubungkan Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara dimana biota lautnya beragam.
Selanjutnya, Puslitbang Jalan dan Jembatan dan Puslit Metalurgi dan Material dibantu oleh Puslit Oseanografi LIPI akan membuat Perjanjian Kerjasama (PKS) terkait dengan hal tersebut diatas. (TM)
Sumber berita : http://www.pusjatan.pu.go.id/index.php/en/news/item/360-kerjasama-dengan-pusat-penelitian-metalurgi-dan-oseanografi-lipi
Kamis, 12 Februari 2015
Makalah saya tentang THE EFFECT OF Fe-ENRICH PHASE ON THE PITTING CORROSION RESISTANCE OF Al ALLOY IN VARIOUS NEUTRAL SODIUM CHLORIDE SOLUTIONS
Tertarik dengan makalah saya silahkan unduh gratis di :
ejournal.undip.ac.id/index.php/ijse/article/download/7222/pdf
Jumat, 30 Januari 2015
PENDETEKSI CAIRAN UNTUK SELEKSI LOGAM STAINLESS STEEL (BUATAN LOKAL)
PENDETEKSI CAIRAN UNTUK SELEKSI LOGAM STAINLESS
STEEL (BUATAN
LOKAL)
Logam : Stainless steel 304, stainless
steel 316 dan stainless steel 202
Logam stainless steel 304, 316 dan 202 merupakan logam
yang sering digunakan di berbagai aplikasi. Logam - logam ini merupakan jenis
stainless steel tipe austenitik dimana logam ini berkatagori non-magnetik. Untuk membedakan dua logam ini sangat sulit
karena sama-sama bersifat non-magnetik jika dibandingkan dengan tipe seri 4XX
yang bersifat magnetik. Sehingga cukup sulit untuk menggunakan magnet untuk
membedakan dua logam austenitik. Untuk itu, deteksi awal digunakan cairan kimia
untuk membedakan dua logam tersebut melalui perbedaan warna.
Stainless steel 202 setelah ditetes (warna coklat kemerah-merahan, hitam disisi)
Stainless steel 304 setelah ditetes (warna coklat muda bergaris hitam disisi)
Stainless steel 316 setelah ditetes (warna coklat pudar keemasan)
Jika anda kebingungan menentukan secara kualitatif dan
cepat dua logam ini. Produk Spot Test GP merupakan solusi untuk bisa menentukan
secara cepat dua produk tersebut dengan meneteskan satu drop dan tunggu. Hasil berupa
warna-warna yang tertera di bawah.
Logam
|
WAKTU
(Menit)
|
||
1
|
2
|
5
|
|
SS
201
|
|||
SS
304
|
|||
SS
316
|
Produk
spot test GP merupakan produk lokal dikembangkan oleh peneliti yang bekerja di
Lembaga Riset.
Verifikasi lebih lanjut diperlukan untuk memastikan kembali jenis
logam tersebut dengan alat X-Ray Flouresence atau arc spark spectrometer
Perihal harga dan detail silahkan hubungi :
Gadang Priyotomo
HP : 085-888-63-6002 ; E-mail : gadangp@gmail.com
Langganan:
Postingan (Atom)